Thursday 19 December 2013

Hidup Itu Pembelajaran


Bahwa hidup itu buku pembelajaran
Bahkan sekelumit  kecewa karena manusia,  adalah serupa satu buku motivasi di book display
Bagaimana membuat perih menjadi senyum dan bagaimana berjalan setelah tersungkur
Di dalamnya juga terdapat chapter tentang dunia baru,
yang mengingatkanmu bahwa sakit adalah pintu menuju keterbukaan mindamu untuk orang lain,
dia menuntunmu untuk membuka diri ,
dan menunjukkan mu siapa yg tulus
Maka kecewa itu adalah tentang menemukan “mereka yg baru dan yg sejati disamping mu”

Bahwa hidup itu taman pembelajaran
Ketika bahagia seperti segudang bunga yang sedang mekar
Maka harumnya membuatmu merasa seperti  bermain di disneyland
berjalan , berlarian dan melopat girang
bermain dengan komedi putar bahkan roler coaster, karena bagimu_bahagia itu lagi dan lagi
Namun ketika roler coaster tiba2 berhenti karena rusak
Kamu takut, kalut , dan tangis itu pecah menjadi
Badanmu menggigil gemetar, apalagi hatimu
Seandainya saja bahagiamu cukup pada berjalan atau berlarian
maka tersandung hanya satu penyebab jatuhmu
Sakitmu tak parah
Dan tangismu tak kan pecah menjadi
Maka hidup pun mengajarimu untuk bahagia secukupnya
Karena bahagia yang berlebih, akan menjatuhkan mu secara berlebih jua

Ya… hidup itu benar2 pembelajaran
Bahwa sebijaknya, maknailah kecewa dengan indah
Dan rasakanlah bahagia dengan sederhana :) 

Friday 6 December 2013

.....



Jalan itu panjang, Namun selalu ada cabang
Saat ini mungkin kita berdiri disatu sisi, mengukur jalan bersama dengan tapak2 kaki kita yg membekas di tanah,
Namun entah esok saat jingga memerah
Atau justru ketika fajar kadzib telah nampak,
Kita tak lagi ada di sisi yang sama,

Seperti kau dan aku,
Masih jelas bagaimana kita bertemu
ketika kau memilih masuk pada jalan ku melalui satu persimpangan,
Dan aku nyaman
Maka kita bermain teka teki bintang,
berlarian pada labirin dengan suara tawa yang menggema
Hingga pada suatu jingga yang memerah,
kita tersadar,

“ada yang merubahmu..” ucapmu
“nyaman itu tak lagi ada..” imbuhku

Kemudian kau mengabur,
 jejakmu menyamar bersama derit detik
Melalui persimpangan yang tajam,  engkau menghilang
                                         …….