Saturday 27 December 2014

sesat



Sebut saja, resah
Dimana logika dan rasa bukan lagi dalam larutan yang sama. Massa jenisnya berbeda.
Maka air kusam yg mengalir dari talang berkarat adalah satu-satu nya cairan pelepas penat .
Nun itupun juga satu-satu nya pengantar tidur agar lelap, biar  tak sesak.

Dan kemarilah, akan aku perkenalkan dengan gumpalan batu yg hitam lusuh.
Seyogyanya dia adalah hati yg telah beku  bahkan untuk darah asalnya sekalipun.
Terlalu banyak luka, rungutnya.
Maka tak ada lagi bunga di sarang iba.
Menangislah, dan itu sia-sia.

Dan tentang tenang,
Suatu waktu nanti akan aku ajarkan dia arti tenang yg seharusnya,_
_bahwa tenang adalah bisa duduk di sudut yang sama dengan secangkir coklat panas pada setiap senja_
Namun saat ini biarkan dia percaya bahwa tenang yg bergelora adalah raga yang berjarak.
Ya, raga yang terantara.


No comments:

Post a Comment