Thursday 7 November 2013

All u wanna do is standing there and fighting

Mengenalmu itu menyenangkan. Seperti menemukan sebagian diriku
Sepi di antara tawa
Sesak di selipan gelak
Kamu terluka
Namun luka mu adalah luka mu,
Seberapun banyak darah menetes, tak akan pernah kau bagi, pun dengan ku
Aku melihatmu seperti sesuatu yang rapuh namun mencoba kokoh
Mungkin seperti kursi2 ditaman yang terembas hujan dan terik setiap saat
Atau tiang listrik yang penat berdiri tegak
Cukup sentuh pada satu titik, maka kamu akan jatuh
Tapi sungguh aku melihatmu tak mau rapuh
Padahal luka banyak di tubuh
....

Tak terhingga bilangan sekon kita saling mengenal
Maka tak terhingga juga tawamu yang kukenal
Namun mata adalah cerminan hati kawan,
Ada remang di sudut pupilmu
Menggelap
“Kamu risau” sergah ku
“itu pasti Mari, keadaan ini tak membuat ku mengenal kata tenang” ucapmu, masih dengan senyum
“jangan risaukan aku” tutupmu, kali ini dengan tawa
Ahh..kamu
Aku tebak tawa hanyalah pelarianmu dari sesak
Menjelajahi seluruh kota ini hanyalah pencarianmu kepada tenang
Dan cerita2 mu yang kerap, lagi2 bentuk pembunuhanmu terhadap sepi
Namun kamu bukan lari,
Ya ini bukan pelarianmu dari masalah, Karena sesungguhnya bukan disini ingin mu,
Seandainya bisa, maka berdiri bersama orang2 terkasih pada baris2 border untuk negara mu lah yang akan kamu lakukan.
Kamu hanya mencoba bertahan,
Hanya berusaha  membuat semua nampak baik2 saja
Yaa..agar semua benar2 baik2 saja
Maka Semoga, kawan… :)

No comments:

Post a Comment